PASCASARJANA POLINELA GELAR STADIUM GENERAL FLUKTUASI HARGA BERAS: DITINJAUDARI  DAYA DUKUNG LAHAN, KEBIJAKAN, DAN SISTEM LOGISTIK

0 0
Read Time:3 Minute, 22 Second

Polinela, Sabtu (23/12/2023). Kegiatan stadium general Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan Polinela merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi dan menganalisis kajian fluktuasi harga beras yang beberapa bulan ini menimbulkan keresahan masyarakat. Diselenggarakan pada hari Sabtu, 23 Desember 2023 pukul 09.00 sampai 12.00 WIB, berlokasi di ruang sidang Utama Perpustakaan Polinela dan dihadiri 30 peserta. Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo., M.Sc., Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria, M.S., dan Erika Sudarto, S.E., M.Sc.

Foto bersama Narasumber

Ketua Himpunan Mahasiswa Ketahanan Pangan Polimela Indra Setiawan, S.P., dalam laporannya mengajak seluruh mahasiswa berkomitmen untuk tidak hanya memahami permasalahan, tetapi juga mencari solusi yang dapat dijadikan rekomendasi bagi penelitian mahasiswa sehingga mampu berkontribusi terhadap fenomena fluktusi harga yang terjadi.  Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam menginisiasi perubahan positif, melalui kolaborasi dan kerja keras mahasiswa, harapannya dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap penyelesaian fluktuasi harga beras.

Direktur Polinela Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si dalam sambutannya mendukung penuh acara ini, serta dalam menghadapi kompleksitas masalah ini, penting untuk bersama-sama mencari solusi berbasis data dan berorientasi pada tindakan nyata. Sebagai akademisi, memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam pengambilan keputusan dalam mengatasi persoalan di lingkup ketahanan pangan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penyampaian ide-ide inovatif, kolaborasi, dan komitmen untuk menciptakan perubahan yang positif. Dengan kerja sama seluruh sektor akademisi, pemerintah, dan industri harapannya dapat mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi fluktuasi harga beras. Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan untuk bersama-sama berkontribusi memberikan solusi yang dapat membawa perubahan positif dalam sektor pangan kita.

Selanjutnya, kegiatan stadium general dilaksanakan dalam bentuk talkshow yang dipandu oleh mahasiswa yaitu Wiyudatara dan Syahdilla A.A. Rarasati  bersama dengan narasumber Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo., M.Sc yang membahas perspektif daya dukung lahan untuk produksi pangan, Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria, M.S yang membahas perspektif kebijakan perberasan nasional, dan Erika Sudarto, S.E., M.Sc yang membahas perspektif Sistem Logistik Beras.

Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo., M.Sc dalam penyampaiannya opiniya dari persektif daya dukung lahan bahwa melonjaknya harga beras diakibatkan efek dari lahan persawahan yang tidak berkembang, manajemen penggunaan lahan yang tidak efektif, peningkatan emisi CO2, industrialisasi, erosi, el-nino.  Solusi menurunnya ketersediaan stok beras akibat penurunan fungsi lahan dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi sistem pertanian berkelanjutan untuk mengembalikan sumber daya lahan seperti penerapan sistem rotasi tanaman, pembuatan embung untuk manajemen pertanian saat kemarau, studi kelayakan pembangunan, serta perlu peran serta pemerintah dalam pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam pengelolaan lahan.

Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria, M.S dalam penyampaian opininya menyatakan bahwa melonjaknya harga beras disebabkan oleh dinamika penawaran dan permintaan beras yang dipengaruhi produksi padi yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh infrastruktur, sumber air, dan iklim.  Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan beras yang tidak diikuti oleh ketersediaan produksi beras menyebabkan lonjakan harga.  Kebijakan pemerintah dalam hal produksi dan permintaan beras sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan tersebut. 

Erika Sudarto, S.E., M.Sc dalam penyampaian opininya terhadap fenomena melonjaknya harga beras ditinjau dari perspektif kelancaran arus distribusi dan logistik beras menyatakan bahwa, peran BULOG sebagai penyeimbang pasokan beras dari stok penyangga di pasar perlu diperkuat.  Biaya logistik seperti biaya pengangkutan, trtnsportasi darat dan laut serta sistem pergudangan juga menyumbang terhadap peningkatan harga beras.  Penanganan pasca panen, susut simpan beras, dan panjangnya rantai distribusi yang meliputi aliran barang, dokumen dan aliran uang turut menyumbang terhadap harga beras. Tantangan yang harus diselesaikan adalah bagaimana pemanfaatan sumber daya lokal alat angkut dan transportasi kapal untuk memaksimalkan proses logistik sehingga lebih efisien.

Dengan merinci aspek-aspek kunci seperti daya dukung lahan, kebijakan, dan sistem logistik, evaluasi ini menyajikan gambaran holistik tentang fluktuasi harga beras, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana faktor-faktor ini saling terkait dan berkontribusi terhadap perubahan harga beras di pasar. Analisis dan evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif dan strategi mitigasi fluktuasi harga beras di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %