Salah satu kegiatan dosen dan mahasiswa yang selalu dilaksanakan setiap tahun pada Program Studi S2 Ketahanan Pangan adalah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Disamping sebagai kewajiban bagi dosen, kegiatan ini juga sangat mendukung dalam penyebarluasan informasi dan teknologi dari perguruan tinggi dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan kelompok masyarakat. Kegiatan PkM kali ini bertajuk “Pemberdayaan Petani dalam Penerapan Sistem Pertanian Terpadu”. Kelompok masyarakat yang menjadi sasarn dalam kegiatan ini adalah Kelompok Tani Milenial “Tunas Tani” berlokasi di Desa Margorejo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, pertama adalah kegiatan penyuluhan tentang manfaat pertanian berkelanjutan serta peran peternakan dalam sistem pertanian berkelanjutan yang disampaikan oleh Dr. drh. Dwi Desmiyeni Putri, M.Si. Penyampaian materi penyuluhan dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi dengan komunikasi dua arah. Kegiatan ini berlangsung cukup menarik ditandai dengan tingginya antusias petani dalam diskusi dan tanya jawab.
Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan (sapi dan kambing) yang dilaksanakan dalam petakan percobaan di lahan kelompok. Demonstrasi cara pembuatan pupuk kompos ini dilakukan oleh mahasiswa Bersama sama dengan petani dengan arahan dari dosen pelaksana kegiatan PkM
Pada kegiatan demonstrasi cara pembuatan kompos ini bahan-bahan yang diperlukan terdiri dari: kotoran sapi/kambing, Jerami padi, EM4, serta peralatan berupa sekop, gerobag sorong, cangkul, arit, sepatu boat dan sarung tangan. Seluruh bahan tersedia cukup di lokasi PkM, hal ini disebabkan kelompok Tunas Tani adalah kelompok tani yang telah menerapkan praktik pertanian terpadu dengan mengusahakan komoditas tanaman dan ternak secara bersamaan dalam satu hamparan lahan seluas satu hektar. Adapun tanaman pangan yang diusahakan adalah jagung, kacang hijau, cabai. Ternaik yang diusahakan adalah ayam kampung, kambing, dan sapi. Meskipun telah menerapkan system pertanian terpadu (integrated farming) namun petani masih belum mengetahui cara pembuatan kompos dengan teknik yang benar sehingga kotoran hewan maupun dari sisa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman. Demikian juga keterampilan dan teknologi untuk mengelola limbah tanaman yang dihasilkan agar dapat dijadikan sumber pakan bagi ternak belum dimiliki oleh petani.
Demonstrasi cara pembuatan kompos berlangsung sangat baik, dan terjadi interaksi positif antara mahasiswa dan petani dalam praktik. Demonstrasi cara diakhiri dengan penutupan kompos dengan terpal untuk didiamkan dan mulai diamati pada minggu ke-2 setelah proses pemeraman.
Tim pelaksana kegiatan Pk Mini adalah dosen (Dr. Irmayani Noer, S.P., M.Si., Dr. drh. Dwi Desmiyeni Putri, M.Si., Dr. Chandra Utami Wirawati, S.Tp., M.Si., Dr. Henry Kurniawan, S.Si., M.Stat., Dr. Anita Kusuma Dewi, S.E., Mcom. Acc.) dan mahasiswa penerima beasiswa bebas SPP pada Program Studi S2 Ketahanan Pangan (Anggita Oktafiani, Syahdilla Anggiva, April Lia Sahida, Nia Cahyati, Komang Tri Astiti Sari).